MEMBUAT TUTORIAL PENGALAMATAN IP
DILENGKAPI CARA MENENTUKAN SUBNETTING
(DILENGKAPI DENGAN 20 SOAL DAN JAWABAN)
KELAS / KELOMPOK | : : TT- 5B / KELOMPOK 5 | ||
NAMA KELOMPOK | : 1. ANGGI FARAH ROIHAN | (1315030002) | |
: 2. RAKA RIZKYA HADI PUTRA | (1315030074) | ||
: 3. YUTIA HEDIAN SYAH | (1315030122) |
DOSEN : EDWARD ADIPUTRA, S.Tr
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
- PENDAHULUAN
- Mengenal Konsep IP Address
IP Address (Internet Protocol Address) adalah nomor biner atau identitas numerik yang yang dipakai disetiap komputer agar komputer tersebut dapat saling berhubungan. IP Address terdiri dari 4 blok angka setiap blok berisi 8 bit bilangan binner yang jika dikonversi akan memiliki nilai maksimal adalah 255.
Sebagai contoh IP Address adalah :192.168.1.3 atau bisa juga dalam bentuk biner adalah : 11000000.10101000.00000001.00000011. IP Address memiliki 2 jenis yaitu IPv4 dan IPv6. IPv4 atau IP versi 4 adalah IP yang memiliki panjang angka 32 bit sedangkan IPv6 atau IP versi 6 adalah IP yang memiliki panjang angka 128 bit. Terbentuknya IPv6 disebabkan oleh antisipasi dari melonjak nya pengguna internet dari hari ke hari untuk IPv4 bisa menampung host sebanyak 4.294.967.296 sedangkan IPv6 bisa menampung pangkat 4 dari IPv4.
IPv4 terbagi menjadi beberapa kelas,yaitu: Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Berikut adalah data pembagian kelas IP.
Kelas A
Nilai oktet pertama: 1 – 126
Bagian untuk Network Identifier : W
Bagian untuk Host Identifier : X.Y.Z
Jumlah jaringan maksimum : 126
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum :16.777.214
Kelas B
Nilai oktet pertama: 128 – 191
Bagian untuk Network Identifier : W.X
Bagian untuk Host Identifier : Y.Z
Jumlah jaringan maksimum : 16.384
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum : 65.534
Kelas C
Nilai oktet pertama: 192 – 223
Bagian untuk Network Identifier : W.X.Y
Bagian untuk Host Identifier : Z
Jumlah jaringan maksimum : 2,097,152
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum : 254
Kelas D
Nilai oktet pertama: 224 – 239
Bagian untuk Network Identifier : Multicast IP Address
Bagian untuk Host Identifier : Multicast IP Address
Jumlah jaringan maksimum : Multicast IP Address
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum : Multicast IP Address
Kelas E
Nilai oktet pertama: 240 – 255
Bagian untuk Network Identifier : Dicadangkan; eksperimen
Bagian untuk Host Identifier : Dicadangkan; eksperimen
Jumlah jaringan maksimum : Dicadangkan; eksperimen
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum : Dicadangkan; eksperimen
- Subnetting
Subnetting merupakan teknik memecah jaringan menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting dapat dilakukan pada IP address kelas A, B, dan C. Subnetting akan menciptakan beberapa jaringan tambahan, namun mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut. Dengan adanya subnetting, akan didapatkan keuntungan sebagai berikut :
- Penggunaan IP address yang lebih efisien
- Perubahan struktur jaringan internal tidak berdampak pada jaringan luar
- Keamanan yang lebih baik
- Pembatasan lalu lintas jaringan
Untuk melakukan subnetting, terdapat beberapa istilah yang harus diketahui. Istilah-istilah tersebut antara lain :
- Network address, adalahsebuah alamat IP address yang dipakai untuk mewakili dari sekumpulan host yang tergabung dalam sebuah jaringan. Fungsinya adalah untuk menandai sebuah network agar dapat dibedakan dengan network yang lain. Karena fungsinya tersebut, network address juga dipakai untuk mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan lain.
- Broadcast address, adalahalamat yang digunakan sebuah IP address untuk mengirim paket ke semua host yang ada pada sebuah jaringan/LAN. Berbeda dengan network address, broadcast address tidak diperuntukan untuk untuk mengirim paket ke jaringan lain.
- Subnet mask, adalahbagian IP address yang dapat menggambarkan jumlah host dari sebuah jaringan. Contoh dari subnetmask, 255.255.255.0 (subnetmask desimal) kemudian dikonversi ke bilangan binary menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000 (subnetmask biner). Pada contoh tersebut bisa kita ketahui terdapat 8 bit angka biner nol, yang berarti jumlah host pada jaringan tersebut adalah 2^8 = 256 host. Karena bilangan tersebut berbentuk binary maka pemangkatan yang digunakan adalah 2.
- Classless Inter-Domain Routing (CIDR), merupakanyang dipakai untuk mengalokasikan jumlah alamat yang ada pada blok tertentu. Misal 192.168.0.0/24, pada contoh tersebut yang merupkan CIDR adalah “/24” yang juga sering disebut dengan notasi. Pada kasus ini, bisa kita lihat pula jumlah host yang tersedia. /24 maka jika implementasikan ke bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000, dengan melihat bilangan tersebut maka sudah bisa kita ketahui jumlah host yang tersedia.
- Host valid / IP valid, adalahalamat IP address yang dapat digunakan oleh host. Misal dalam rentang IP address 192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1 – 192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan Network address dan IP address kedua 192.168.1.255 merupakan broadcast address.
- TUTORIAL PERHITUNGAN SUBNETTING
Beberapa parameter yang ingin diketahui melalui perhitungan subnetting adalah sebagai berikut :
- Jumlah blok subnet
- Jumlah host per blok subnet
- Blok subnet (IP Network)
- Alamat host dan broadcast address
Sebagai contoh, berikut adalah langkah-langkah melakukan perhitungan subnetting untuk IP address 192.168.1.0/25 :
- Langkah 1 : mencari nilai subnet mask binner
Nilai subnet mask binner dapat diketahui dengan melihat CIDR pada IP address. Untuk nilai CIDR “/25”, berarti bahwa 25 bit pertama dari 32 bit subnet mask binner memiliki nilai 1 dan sisanya bernilai 0. Jadi, nilai subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.10000000 (jika dilakukan konversi dari blangan binner ke desimal, maka dapat diperoleh nilai subnet mask desimal = 255.255.255.128)
- Langkah 2 : mencari jumlah blok subnet
Jumlah blok subnet bisa didapatkan dengan menggunakan rumus 2x dimana x adalah banyaknya bilangan binner bernilai 1 pada oktet ke 4 (terakhir) subnet mask binner. Jadi, jumlah subnet = 2x = 21 = 2 subnet
- Langkah 3 : mencari jumlah host per blok subnet
Jumlah host per blok subnet bisa didapatkan dengan menggunakan rumus 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada subnet mask binner. Perhitungan nilai 2y dikurangi 2 karena 1 IP address sudah digunakan untuk IP network, dan 1 IP address digunakan untuk IP Broadcast. Jadi jumlah host per subnet adalah 27 – 2 = 126 host
- Langkah 4 : mencari blok subnet
Blok subnet : 256 – 128 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 128. Jadi subnet lengkapnya adalah 0 dan 128.
- Langkah 5 : mencari IP network, IP broadcast, host pertama dan terakhir
IP Network (Network Address) adalah IP address paling pertama pada sebuah blok subnet. Host pertama adalah 1 angka setelah Network Address, dan broadcast address adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya. Sedangkan host terakhir adalah 1 angka sebelum broadcast address.
Apabila semua langkah di atas telah dilakukan, maka dapat dibuat tabel seperti tabel berikut :
Subnet
(Network) |
192.168.1.0 | 192.168.1.128 |
Host Pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.129 |
Host Terakhir | 192.168.1.126 | 192.168.1.254 |
Broadcast | 192.168.1.127 | 192.168.1.255 |
Kasus lain adalah menentukan subnet mask yang paling efektif untuk digunakan pada suatu tempat dengan kebutuhan jumlah host tertentu. Terdapat dua hal yang harus dipenuhi untuk mendapatkan subnet mask yang paling efektif digunakan, antara lain :
- Jumlah host pada subnet mask harus melebihi jumlah host yang ingin ditangani
- Jumlah IP address yang tidak terpakai harus dibuat sekecil mungkin (selisih antara jumlah host pada subnet mask dengan jumlah host yang ingin ditangani harus dibuat sekecil mungkin).
Sebagai contoh adalah menentukan subnet mask yang paling efektif untuk sebuah kantor dengan jumlah komputer sebanyak 120 unit. Berikut adalah langkah yang harus dilakukan :
- Langkah 1 : menentukan nilai “y” pada subnet mask binner
Nilai y adalah jumlah digit terakhir yang bernilai 0 pada suatu subnet mask binner. Nilai y bisa didapatkan dengan menggunakan rumus , sehingga untuk jumlah host sebanyak 120, nilai y = = 6,93. Perlu diingat bahwa jika terdapat angka di belakang koma (,) pada hasil perhitungan, berapapun nilainya, maka hasil perhitungan tersebut harus dibulatkan ke atas. Jadi, nilai y yang tepat untuk 120 host = 7 digit.
- Langkah 2 : mencari nilai subnet mask binner
Apabila nilai y sudah didapatkan, maka nilai subnet mask binner dapat ditentukan. Nilai y adalah jumlah digit terakhir yang bernilai 0 pada suatu subnet mask binner. Apabila y = 7, maka 7 digit terakhir pada subnet mask binner memiliki nilai 0. Jadi, subnet mask binner yang cocok untuk menangani 120 host = 11111111.11111111.11111111.10000000
- Langkah 3 : mencari nilai subnet mask desimal
Nilai subnet mask desimal (subnet mask) bisa didapatkan dengan cara melakukan konversi bilangan subnet mask binner ke desimal pada tiap oktet. Untuk subnet mask binner 11111111.11111111.11111111.10000000 dapat dikonversi menjadi :
11111111=27+26+25+24+23+22+21+20= 255
10000000=27+0+0+0+0+0 +0+0 = 128
Jadi, nilai subnet mask yang paling efektif digunakan pada kantor tersebut adalah 255.255.255.128
SOAL-SOAL
- Termasuk ke dalam kelas manakah IP address 0.0.0/11? Tentukan pula subnet mask binner IP tersebut!
Jawab :
- IP address 10.0.0.0/11 termasuk ke dalam IP kelas A, karena bagian depan dari IP address tersebut berada diantara range 1-126.
- Untuk CIDR dengan nilai “/11”, berarti bahwa 11 bit pertama dari 32 bit subnet mask binner memiliki nilai 1 dan sisanya bernilai 0. Jadi, nilai subnet mask binner = 11111111.11100000.00000000.00000000
- Termasuk ke dalam kelas manakah IP address 53.67.0/30? Tentukan pula subnet mask binner IP tersebut!
Jawab :
- IP address 198.53.67.0/30 termasuk ke dalam IP kelas C, karena bagian depan dari IP addres tersebut berada diantara range 192-223.
- Untuk CIDR dengan nilai “/30”, berarti bahwa 30 bit pertama dari 32 bit subnet mask binner memiliki nilai 1 dan sisanya bernilai 0. Jadi, nilai subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11111100
- Termasuk ke dalam kelas manakah IP address 16.0.0/17? Tentukan pula subnet mask binner dari IP tersebut!
Jawab :
- IP address 16.0.0/17 termasuk ke dalam IP kelas B, karena bagian depan dari IP addres tersebut berada diantara range 128-191.
- Untuk CIDR dengan nilai “/17”, berarti bahwa 17 bit pertama dari 32 bit subnet mask binner memiliki nilai 1 dan sisanya bernilai 0. Jadi, nilai subnet mask binner = 11111111.11111111.10000000.0000000
- Tentukan subnet mask desimal dari IP 10.0.0.0/11!
Jawab :
Menentukan subnet mask decimal didapatkan dari konversi bilangan pada subnet mask binner ke dalam bilangan-bilangan decimal dengan konversi dilakukan setiap 8 bit bilangan biner (oktet).
IP 10.0.0.0/11 memiliki nilai CIDR “/11”, subnet mask binnernya adalah 11111111.11100000.00000000.00000000. lalu dikonversi ke bilangan desimal menjadi:
11111111=27+26 +25+24+23+22+21+20= 255
11100000=27+26 +25+0+0+0+0+0 = 224
Jadi, nilai subnet mask desimal = 255.224.0.0
- Tentukan subnet mask desimal dari IP 192.144.1.0/26!
Jawab :
Menentukan subnet mask decimal didapatkan dari konversi bilangan pada subnet mask binner ke dalam bilangan-bilangan decimal dengan konversi dilakukan setiap 8 bit bilangan biner (oktet).
IP 192.144.1.0/26 memiliki nilai CIDR “/26”, subnet mask binnernya adalah 11111111.11111111.11111111.11000000. lalu dikonversi ke bilangan desimal menjadi:
11111111=27+26 +25+24+23+22+21+20= 255
11000000=27+26 +0+0+0+0 +0+0 = 192
Jadi, nilai subnet mask desimal = 255.255.255.192
- Tentukan subnet mask desimal dari IP 172.169.0.0/19!
Jawab:
Menentukan subnet mask decimal didapatkan dari konversi bilangan pada subnet mask binner ke dalam bilangan-bilangan decimal dengan konversi dilakukan setiap 8 bit bilangan biner (oktet).
IP 172.169.0.0/19 memiliki nilai CIDR “/19”, subnet mask binnernya adalah 11111111.11111111.11100000.00000000. lalu dikonversi ke bilangan desimal menjadi:
11111111=27+26 +25+24+23+22+21+20= 255
11100000=27+26 +25+0+0+0 + 0 + 0 = 224
Jadi, nilai subnet mask desimal = 255.255.224.0
- Berapakah jumlah host per subnet dari 200.11.20.0/30? Jelaskan secara singkat rumus untuk mendapatkannya!
Jawab :
IP 200.11.20.0/30 memiliki nilai CIDR “/30”, subnet mask binnernya adalah 11111111.11111111.11111111.11111100. Jumlah host per subnet dapat dihitung dengan rumus 2y – 2, dimana y adalah adalah banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada subnet mask binner. Jadi jumlah host per subnet adalah 22 – 2 = 2 host
Hasil perhitungan 2y dikurangi 2 karena 1 IP address akan digunakan sebagai network address dan 1 IP address akan digunakan sebagai broadcast address.
- Berapakah jumlah host per subnet dari 145.148.0.0/20?
Jawab :
IP 145.148.0.0/20 memiliki nilai CIDR “/20”, subnet mask binnernya adalah 11111111.11111111.11110000.00000000. Jumlah host per subnet dapat dihitung dengan rumus 2y – 2, dimana y adalah adalah banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada subnet mask binner. Jadi jumlah host per subnet adalah 212 – 2 = 4094 host
- Berapakah jumlah host per subnet dari 15.0.0.0/10?
Jawab :
IP 15.0.0.0/10 memiliki nilai CIDR “/10”, subnet mask binnernya adalah 11111111.11000000.00000000.00000000. Jumlah host per subnet dapat dihitung dengan rumus 2y – 2, dimana y adalah adalah banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada subnet mask binner. Jadi jumlah host per subnet adalah 222 – 2 = 4.194.302 host
- Buatlah perhitungan subnetting dari IP address 192.168.1.0/24!
Jawab :
192.168.1.0 termasuk ke dalam IP kelas C dengan CIDR /24 yang berarti memiliki subnet mask binner 11111111.11111111.111111111.00000000 (255.255.255.0). Untuk IP addres kelas C, perhitungan subnetting menggunakan oktet ke 4 (terakhir) dari subnet mask binner, berikut adalah perhitungan lengkapnya :
- Jumlah subnet : 2x dimana x adalah banyaknya bilangan binner bernilai 1 pada oktet ke 4 (terakhir) subnet mask binner. Jadi, jumlah subnet = 2x = 20 = 1 subnet
- Jumlah host per subnet : 2y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 28 – 2 = 254 host
- Blok subnet : Hanya ada 1 subnet yang berisi 256 IP address. 1 IP address paling awal digunakan sebagai network address dan 1 IP address paling akhir digunakan sebagai broadcast address dan 254 sisanya dapat digunakan sebagai host.
- Network dan Broadcast Address : host pertama adalah 1 angka setelah subnet (Network Address), dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya. Sedangkan host terakhir adalah 1 angka sebelum broadcast.
Subnet | 192.168.1.0 |
Host Pertama | 192.168.1.1 |
Host Terakhir | 192.168.1.254 |
Broadcast | 192.168.1.255 |
- Buatlah perhitungan subnetting dari IP address 192.168.1.0/26!
Jawab :
192.168.1.0 termasuk ke dalam IP kelas C dengan CIDR /26 yang berarti memiliki subnet mask binner 11111111.11111111.111111111.11000000 (255.255.255.192). Untuk IP addres kelas C, perhitungan subnetting menggunakan oktet ke 4 (terakhir) dari subnet mask binner, berikut adalah perhitungan lengkapnya :
- Jumlah subnet : 2x dimana x adalah banyaknya bilangan binner bernilai 1 pada oktet ke 4 (terakhir) subnet mask binner. Jadi, jumlah subnet = 2x = 22 = 4 subnet
- Jumlah host per subnet : 2y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
- Blok subnet : 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Network dan Broadcast Address : host pertama adalah 1 angka setelah subnet (Network Address), dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya. Sedangkan host terakhir adalah 1 angka sebelum broadcast.
Subnet(Network) | 192.168.1.0 | 192.168.1.64 | 192.168.1.128 | 192.168.1.192 |
Host Pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.65 | 192.168.1.129 | 192.168.1.193 |
Host Terakhir | 192.168.1.62 | 192.168.1.126 | 192.168.1.190 | 192.168.1.254 |
Broadcast | 192.168.1.63 | 192.168.1.127 | 192.168.1.191 | 192.168.1.255 |
- Buatlah perhitungan subnetting dari IP address 169.70.0.0/17!
Jawab :
169.70.0.0 termasuk ke dalam IP kelas B, dengan CIDR /17 yang berarti memiliki subnet mask binner 11111111.11111111.10000000.00000000 (255.255.128.0). Untuk IP addres kelas B, perhitungan subnetting menggunakan oktet ke 3 dan 4 dari subnet mask binner, berikut adalah perhitungan lengkapnya :
- Jumlah subnet : 2x dimana x adalah banyaknya bilangan binner bernilai 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah subnet adalah 21 = 2 subnet
- Jumlah host per subnet : 2y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 215 – 2 = 32.766 host
- Blok subnet : 256 – 128 = 128. Subnet berikutnya adalah. Jadi subnet lengkapnya adalah 0 dan 128.
- Network dan Broadcast Address : host pertama adalah 1 angka setelah subnet (Network Address), dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya. Sedangkan host terakhir adalah 1 angka sebelum broadcast.
Subnet
(Network) |
169.70.0.0 | 169.70.128.0 |
Host Pertama | 169.70.0.1 | 169.70.128.1 |
Host Terakhir | 169.70.127.254 | 169.70.255.254 |
Broadcast | 169.70.127.255 | 169.70..255.255 |
- Buatlah perhitungan subnetting dari IP address 172.16.0.0/18!
Jawab :
172.16.0.0 termasuk ke dalam IP kelas B, dengan CIDR /18 yang berarti memiliki subnet mask binner 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0). Untuk IP addres kelas B, perhitungan subnetting menggunakan oktet ke 3 dan 4 dari subnet mask binner, berikut adalah perhitungan lengkapnya :
- Jumlah subnet : 2x dimana x adalah banyaknya bilangan binner bernilai 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah host per subnet : 2y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
- Blok subnet : 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Network dan Broadcast Address : host pertama adalah 1 angka setelah subnet (Network Address), dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya. Sedangkan host terakhir adalah 1 angka sebelum broadcast.
Subnet
(Network) |
172.16.0.0 | 172.16.64.0 | 172.16.128.0 | 172.16.192.0 |
Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.64.1 | 172.16.128.1 | 172.16.192.1 |
Host Terakhir | 172.16.63.254 | 172.16.127.254 | 172.16.191.254 | 172.16.255.254 |
Broadcast | 172.16.63.255 | 172.16.127.255 | 172.16.191.255 | 172.16..255.255 |
- Buatlah perhitungan subnetting dari IP address 17.0.0.0/8!
Jawab :
17.0.0.0 termasuk ke dalam IP kelas A, dengan CIDR /8 yang berarti memiliki subnet mask binner 11111111.00000000.00000000.00000000 (255.0.0.0). Untuk IP addres kelas A, perhitungan subnetting menggunakan oktet ke 2, 3 dan 4 dari subnet mask binner, berikut adalah perhitungan lengkapnya :
- Jumlah subnet : 2x dimana x adalah banyaknya binary 1 pada oktet 2, 3 dan 4. Jadi, jumlah subnet adalah 20 = 1 subnet
- Jumlah host per subnet : 2y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada 3 oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 224 – 2 = 1777.214 host
- Hanya ada 1 subnet yang berisi 1777.214 IP address. 1 IP address paling awal digunakan sebagai network address dan 1 IP address paling akhir digunakan sebagai broadcast address dan sisanya dapat digunakan sebagai host.
- Network dan Broadcast Address :
Subnet
(Network) |
17.0.0.0 |
Host Pertama | 17.0.0.1 |
Host Terakhir | 17.255.255.254 |
Broadcast | 17.255.255.255 |
- Buatlah perhitungan subnetting dari IP address 10.0.0.0/16!
Jawab :
10.0.0.0 termasuk ke dalam IP kelas A, dengan CIDR /16 yang berarti memiliki subnet mask binner 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0). Untuk IP addres kelas A, perhitungan subnetting menggunakan oktet ke 2, 3 dan 4 dari subnet mask binner, berikut adalah perhitungan lengkapnya :
- Jumlah subnet : 2x dimana x adalah banyaknya binary 1 pada oktet 2, 3 dan 4. Jadi, jumlah subnet adalah 28 = 256 subnet
- Jumlah host per subnet : 2y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya bilangan binner bernilai 0 pada 3 oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 216 – 2 = 65.534 host
- Blok subnet : 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4 dan seterusnya sampai 255
- Network dan Broadcast Address :
Subnet
(Network) |
10.0.0.0 | 10.1.0.0 | … | 10.254.0.0 | 10.255.0.0 |
Host Pertama | 10.0.0.1 | 10.1.0.1 | … | 10.254.0.1 | 10.255.0.1 |
Host Terakhir | 10.0.255.254 | 10.1.255.254 | … | 10.254.255.254 | 10.255.255.254 |
Broadcast | 10.0.255.255 | 10.1.255.255 | … | 10.254.255.255 | 10.255.255.255 |
- Sebuah kantor memiliki PC sebanyak 43 unit. Berapakah nilai subnet mask yang paling efektif digunakan pada kantor tersebut ? Jelaskan !
Jawab :
Jumlah host yang ingin ditangani = jumlah PC = 43 host
Mencari nilai y :
5,49 kemudian dibulatkan menjadi 6, jadi y = 6 digit
Mencari subnet mask binner :
Jika y = 6, maka berarti bahwa 6 digit terakhir pada subnet mask binner memiliki nilai 0. Jadi, nilai subnet mask binner yang akan digunakan = 11111111.11111111.11111111.11000000
Mencari subnet mask (desimal) :
Subnet mask binner yang telah didapatkan sebelumnya, yaitu 11111111.11111111.11111111.11000000 kemudian dikonversi ke bilangan desimal pada setiap oktetnya menjadi:
11111111=27+26 +25+24+23+22+21+20= 255
11000000=27+26 +0+0+0+0 +0+0 = 192
Jadi, nilai subnet mask desimal = 255.255.255.192
Jadi, nilai subnet mask yang paling efektif digunakan adalah 255.255.255.192.
- Sebuah kantor memiliki PC sebanyak 50 unit dan laptop sebanyak 14 unit. Berapakah nilai subnet mask yang paling efektif digunakan kantor tersebut ? Jelaskan !
Jawab :
Jumlah host yang ingin ditangani = jumlah PC = 50 + 14 = 64 host
Mencari nilai y :
6,04 kemudian dibulatkan menjadi 7, jadi y = 7 digit
Mencari subnet mask binner :
Jika y = 7, maka berarti bahwa 7 digit terakhir pada subnet mask binner memiliki nilai 0. Jadi, nilai subnet mask binner yang akan digunakan = 11111111.11111111.11111111.10000000
Mencari subnet mask (desimal) :
Subnet mask binner yang telah didapatkan sebelumnya, yaitu 11111111.11111111.11111111.10000000 kemudian dikonversi ke bilangan desimal pada setiap oktetnya menjadi:
11111111=27+26 +25+24+23+22+21+20= 255
11000000=27+0 +0+0+0+0 +0+0 = 128
Jadi, nilai subnet mask desimal = 255.255.255.128
Jadi, nilai subnet mask yang paling efektif digunakan adalah 255.255.255.128.
- Sebuah lab komputer memiliki PC sebanyak 30 unit. Berapakah nilai subnet mask yang paling efektif digunakan pada lab tersebut ? Jelaskan !
Jawab :
Jumlah host yang ingin ditangani = jumlah PC = 30 host
Mencari nilai y :
Jadi y = 5 digit
Mencari subnet mask binner :
Jika y = 5, maka berarti bahwa 5 digit terakhir pada subnet mask binner memiliki nilai 0. Jadi, nilai subnet mask binner yang akan digunakan = 11111111.11111111.11111111.11100000
Mencari subnet mask (desimal) :
Subnet mask binner yang telah didapatkan sebelumnya, yaitu 11111111.11111111.11111111.11100000 kemudian dikonversi ke bilangan desimal pada setiap oktetnya menjadi:
11111111=27+26 +25+24+23+22+21+20= 255
11000000=27+26 +25+0+0+0 +0+0 = 224
Jadi, nilai subnet mask desimal = 255.255.255.224
Jadi, nilai subnet mask yang paling efektif digunakan adalah 255.255.255.224.
- Sebuah kantor yang memiliki 26 unit PC menggunakan IP address 192.168.1.0/24. Apakah CIDR yang digunakan pada kantor tersebut sudah efektif ? Jelaskan !
Jawab :
Jumlah host yang ingin ditangani = jumlah PC = 26 host
Mencari nilai y :
4,8 kemudian dibulatkan menjadi 5, jadi y = 5 digit
Mencari subnet mask binner :
Jika y = 5, maka berarti bahwa 5 digit terakhir pada subnet mask binner memiliki nilai 0. Jadi, nilai subnet mask binner yang akan digunakan = 11111111.11111111.11111111.11100000
Mencari nilai CIDR yang efektif :
Nilai CIDR yang efektif bisa didapatkan dengan menghitung jumlah bilangan binner yang bernilai 1 pada subnet mask binner yang telah didapatkan. Pada subnet mask binner yang telah didapatkan, terdapat 27 bilangan yang bernilai 1. Jadi, nilai CIDR yang efektif untuk kantor tersebut adalah “/27”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kantor tersebut menggunakan CIDR yang kurang efektif karena CIDR yang efektif digunakan seharusnya adalah “/27”.
- Sebuah kantor yang memiliki 52 unit PC menggunakan IP address 192.168.1.0/27. Apakah CIDR yang digunakan pada kantor tersebut sudah efektif ? Jelaskan !
Jawab :
Jumlah host yang ingin ditangani = jumlah PC = 52 host
Mencari nilai y :
5,75 kemudian dibulatkan menjadi 6, jadi y = 6 digit
Mencari subnet mask binner :
Jika y = 6, maka berarti bahwa 6 digit terakhir pada subnet mask binner memiliki nilai 0. Jadi, nilai subnet mask binner yang akan digunakan = 11111111.11111111.11111111.11000000
Mencari nilai CIDR yang efektif :
Nilai CIDR yang efektif bisa didapatkan dengan menghitung jumlah bilangan binner yang bernilai 1 pada subnet mask binner yang telah didapatkan. Pada subnet mask binner yang telah didapatkan, terdapat 26 bilangan yang bernilai 1. Jadi, nilai CIDR yang efektif untuk kantor tersebut adalah “/26”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kantor tersebut menggunakan CIDR yang kurang efektif karena CIDR yang efektif digunakan seharusnya adalah “/26”.
REFERENSI
Pendahuluan :
- Cara Cepat Belajar Menghitung Subnetting IP Address Bagian 1
http://www.pintarkomputer.com/cara-cepat-belajar-mneghitung-subnetting-ip-address-bagian-1/
- Pengertian dan Tujuan dari Subnetting (Membagi Jaringan)
http://ekapujap.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-dan-tujuan-dari-subnetting.html
Soal Nomor 10 s/d 15 :
- Menghitung Subnetting IP