Trend Lifestyle dan Layanan Fiber Optik
Dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya di industri telekomunikasi, maka akan mempengaruhi terhadap model atau lifestyle yang berkembang di masyarakat. Keinginan berinteraksi yang tadinya hanya berupa layanan suara, sekarang sudah berkembang ke layanan broadband atau multiplay (Voice, data dan video) Trafik data akan mendominasi dan jauh melampaui bila dibandingkan dengan trafik voice(suara). Selain di sisi konten, aspek mobilitas juga menjadi kebutuhan yang utama. Seingga mengakibatkan kebutuhan dan pertumbuhan smartphone semakin besar.
Sejak berkembangnya layanan data dan perbubahan lifestyle di masyarakat, semua operator di dunia mengalami perubahaan perolehan revenue yang signifikan, semula didapatkan dari layanan voice bergeser ke layanan data yang secara average revenue per user (ARPU) menurun namun terjadi kenaikan trafik data yang sangat tinggi. Padahal tarif yang diberlakukan untuk layanan data biasanya adalah unlimited sehingga secara total terjadi penurunan revenue operator. Salah satu cara mempertahankan margin revenue operator adalah dengan menurunkan biaya Capital Expenditure (Capex) dan Operational Expenditure (OPEX) infrastruktur.
Pertumbuhan layanan data dipicu oleh berkembangnya Web 2.0 yang memungkinkan user interactive, perkembangan device (smartphone, tablet PC, gadget) yang bersifat bandwidth hungry, dan layanan over the top (OTT) di internet serta cloud data network.
Fiber to The Home (FTTH) menjadi salah satu teknologi yang diutamakan/diprioritaskan untuk meng-handle besarnya trafik yang melonjak begitu tajam seperti yang disebutkan di atas. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya banyak keuntungan yang bisa diperoleh bila menggunakan jaringan FTTH. Kecepatan, harga, kapabilitas dan berbagai keuntungan lain menjadi pertimbangan penggunaan jaringan FTTH. Penerapan jaringan FTTH dapat melalui beberapa konfigurasi FTTC (Fiber to the Curb), FTTZ (Fiber to The Zone), FTTB (Fiber to The Building), FTTO (Fiber to The Office)